Kolaborasi Wujudkan SDGs FIP: Dosen BK UM Bantu Guru BK Kabupaten Malang dalam Pengembangan Asesmen Kesejahteraan Psikologis Siswa di Era Kurikulum Merdeka Belajar
Dalam rangka mendukung pelaksanaan Kurikulum Merdeka Belajar, Universitas Negeri Malang (UM) terus aktif berkontribusi dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Kali ini, para dosen dari jurusan Bimbingan dan Konseling (BK) UM telah memberikan pendampingan khusus ke pada guru-guru BK di Kabupaten Malang. Pelatihan ini fokus pada pengembangan asesmen diagnostik kesejahteraan psikologis siswa untuk memahami dan meningkatkan kesejahteraan siswa secara holistik.
Kurikulum Merdeka Belajar yang diperkenalkan pemerintah Indonesia telah memfokuskan pada pendidikan yang lebih inklusif dan berorientasi pada perkembangan siswa secara menyeluruh, termasuk aspek kesejahteraan psikologis mereka. Dalam pelatihan ini, dosen-dosen BK UM memberikan pemahaman mendalam tentang pengembangan alat asesmen yang dapat membantu guru BK mengidentifikasi dan merespon kebutuhan psikologis siswa dengan lebih baik.
Widya Multisari, M.Pd, dosen BK UM ketua kegiatan dalam pelatihan ini, menjelaskan, “Pengembangan asesmen diagnostik adalah langkah penting dalam memahami keadaan siswa secara individual dan memberikan dukungan yang sesuai. Kami ingin guru BK di Kabupaten Malang memiliki alat-alat yang tepat untuk membantu siswa mencapai potensi penuh mereka.” Para guru BK Kabupaten Malang yang mengikuti pelatihan ini mengejar pemahaman mendalam tentang prinsip-prinsip asesmen diagnostik, termasuk teknik pengumpulan data, analisis data, dan interpretasi hasil. Mereka juga diajarkan cara menggunakan hasil asesmen untuk mengembangkan program bimbingan dan konseling yang lebih efektif.
Pelatihan ini juga membantu guru BK memahami betapa pentingnya kesejahteraan psikologis siswa dalam proses pembelajaran. Dengan alat asesmen yang lebih baik, Guru BK dapat memberikan dukungan yang lebih baik kepada mereka. Kolaborasi antara Departemen BK UM dan guru BK Kabupaten Malang merupakan langkah yang sangat positif dalam mendukung implementasi Kurikulum Merdeka Belajar. Departemen BK berharap bahwa pemahaman mendalam tentang kesejahteraan psikologis siswa ini akan membantu menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih inklusif dan mendukung perkembangan holistik siswa.