Kajian Ke-Islaman Jurusan Bimbingan dan Konseling: Ramadhan, Momen untuk Menyeimbangkan Diri
Dalam bulan suci Ramadhan tahun 1438 H (2016), Jurusan Bimbingan dan Konseling, FIP UM, mengadakan kegiatan penguat perilaku kecendekiawanan yakni kajian ke-Islaman yang dilaksanakan seminggu sekali. Kegiatan ini bertujuan untuk pengembangan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Kajian ini merupakan salah satu upaya untuk menyeimbangkan antara aktivitas kehidupan duniawi, seperti menyelesaikan tugas-tugas sebagai dosen selaku khalifatul fil ardhdengan kehidupan rohaniah-religius selaku ibadurrahman. Kajian menyentuh kehidupan rohaniah-religius bagi para dosen yang sehari-harinya disibukkan dengan tagihan-tagihan tugas akademik seperti mengajar, membimbing skripsi/tesis/disertasi, meneliti, dan melaksanakan pengabdian kepada masyarakat.
Salah satu kegiatan kajian telah dilaksanakan pada Selasa, 14 Juni 2016, bertempat di Ruang D2 103, GKB FIP UM.Kajian mengambil topik tasawuf , dengan nara sumber KH Dr Dahlan Tamrin, MAg. Dalam sambutan pembukaan, Dr Adi Atmoko,M.Si, Kajur Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang, menyampaikan bahwa tidak menutup kemungkinan tasawuf menjadi salah satu alternatif dalam mengembangkan teknik bimbingan dan konseling. Ini merupakan tantangan bagi pada Doktor Jurusan Bimbingan dan Konseling untuk mengadakan penelitian tentang model maupun teknik yang berbasis religi.
Sementara itu, KH Dr Dahlan Tamrin, M.Ag, dalam kajiannya menyampaikan bahwa manusia harus seimbang dalam perannya sebagai Ibadurahman (hamba Allah) dan sebagai khalifah Allah. Sebagai hamba Allah, manusia harus mengabdi, beribadah kepada Allah. Sedang sebagai khalifah Allah, maka manusia melakukan aktifitas kehidupan di dunia, termasuk dalam berkarir, dengan misi utama untuk memakmurkan bumi. Jabatan apakah rektor, dekan, ketua jurusan, sekretaris jurusan, ketua laboratorium termasuk juga para dosen adalah amanah yang harus dilaksanakan dengan landasan mencari ridho Allah. Oleh karena itu, amanah yang terkandung dalam jabatan harus dikerjakan dengan sebaik mungkin, sesempurna mungkin sebagai salah satu wujud ibadah kepada Allah.
Lebih lanjut KH Dr Dahlan Tamrin, M.Ag, yang saat ini masih aktif mengajar di pascasarjana Universitas Islam Malang menjelaskan bahwa Tasawuf mengajarkan kepada manusia untuk menyeimbangkan antara peran sebagai ibadurrahman dan sebagai kalifatullah. Dengan prinsip keseimbangan, manusia akan sabardan menjadi sejahtera.
Salah satu strategi yang bisa digunakan dalam menyeimbangkan yaitu mengikuti filsafat air. Air akan selalu mengalir, bagaimanapun keadaan yang ada di depannya. Meskipun menghadapi suatu rintangan, maka air akan terus mengalir (flow), menyesuaikan diri dengan kondisi yang ada, sehingga akhirnya mencapai pada titik tujuan. Pelajaran yang dapat dipetik dari air tersebut, ialah manusia harus senantiasa mengadakan penyesuaian diri. Sebab di hadapan kita pasti ada yang cocok dan ada yang tidak cocok dengan pemikiran setiap orang. Strategi penyesuaian diri, menjadikan hidup kita menjadi tenang, tidak ada pertentangan yang bisa menimbulkan stress.
Hadir dalam acara tersebut para dosen Jurusan Bimbingan dan Konseling, Dekan, Wakil Dekan I dan II FIP, para Kajur di FIP, serta mahasiswa pengurus HMJ Bimbingan dan Konseling. Kajian diakhiri dengan buka bersama dengan para hadirin dan seluruh dosen Jurusan BK. (EFZ)