Dalam upaya mendukung kesejahteraan dan kehidupan sehat bagi anak-anak penyintas kekerasan, Dosen BK Universitas Negeri Malang, Dr. Khairul Bariyyah, M.Pd.Kons, melaksanakan kegiatan konseling trauma di Kabupaten Tuban pada hari Senin, 1 Juli 2024 . Kegiatan ini diadakan sebagai bagian dari kolaborasi dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPA) Republik Indonesia dan Yayasan Aisyiyah Kabupaten Tuban. Inisiatif ini merupakan langkah penting dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 3, yakni Kehidupan Sehat dan Sejahtera.
Kegiatan konseling trauma yang dilakukan Dr. Khairul Bariyyah, M.Pd.Kons berfokus pada anak-anak penyintas yang telah mengalami berbagai bentuk kekerasan, termasuk kekerasan seksual, pencabulan, kekerasan ekonomi atau penelantaran, perundungan (bullying), dan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Dalam sesi-sesi konseling yang berlangsung, Dr. Khairul Bariyyah, M.Pd.Kons memberikan perhatian penuh untuk membantu para penyintas mengatasi trauma yang mereka alami dan memulihkan kesehatan mental mereka.
Konseling trauma yang dilakukan melibatkan pendekatan yang komprehensif dan holistik, yang mencakup terapi individual, terapi kelompok, serta program pendidikan dan pendampingan bagi para penyintas dan keluarga mereka. Dr. Khairul Bariyyah, M.Pd.Kons memanfaatkan berbagai teknik konseling modern yang terbukti efektif dalam membantu penyintas kekerasan mengatasi trauma mereka dan membangun kembali kepercayaan diri serta rasa aman.
Kolaborasi dengan KPPA dan Yayasan Aisyiyah memberikan dukungan yang sangat berarti bagi kelancaran dan keberhasilan kegiatan ini. Dengan dukungan ini, kegiatan konseling trauma dapat menjangkau lebih banyak anak penyintas di Kabupaten Tuban dan memberikan dampak positif yang lebih luas. Salah satu tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan mendukung bagi anak-anak penyintas. Dengan memberikan konseling dan pendampingan, diharapkan anak-anak penyintas dapat memulihkan kesehatan mental mereka dan melanjutkan kehidupan dengan lebih baik. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya perlindungan anak dan pencegahan kekerasan terhadap anak.
Selain memberikan konseling langsung, kegiatan ini juga mencakup program edukasi bagi masyarakat, terutama orang tua dan pengasuh, mengenai pentingnya pencegahan kekerasan terhadap anak dan bagaimana memberikan dukungan yang tepat bagi anak-anak yang telah mengalami trauma. Program edukasi ini diharapkan dapat membangun kesadaran yang lebih luas tentang isu kekerasan terhadap anak dan mendorong tindakan preventif di tingkat komunitas.
Dalam upaya mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 3, kegiatan ini menjadi contoh konkret dari upaya bersama dalam meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan anak-anak penyintas kekerasan di Kabupaten Tuban. Melalui kolaborasi yang solid antara akademisi, pemerintah, dan organisasi masyarakat, diharapkan langkah-langkah ini dapat membawa perubahan positif yang berkelanjutan bagi masa depan anak-anak Indonesia.